Abstract

Daerah tangkapan air (DTA) Bendung Ciliman Banten merupakan sumber air bagi Bendung Ciliman, sehingga perlu dilakukan konservasi agar keandalan air bendung dapat terjamin. Perubahan tataguna lahan akibat pertumbuhan penduduk di DTA telah menyebabkan menurunnya luas hutan dan meningkatnya kekritisan lahan. Luas hutan di DTA hanya sebesar 2,84% dari luas DTA. Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi kondisi ekologi, sosial, dan ekonomi DTA Bendung Ciliman; (2) Mengetahui status keberlanjutan DTA Bendung Ciliman; (3) Menyusun strategi konservasi DTA Bendung Ciliman yang berkelanjutan. Metode yang digunakan antara lain analisis deskriptif, interpretasi citra, analisis Multi Dimensional Scaling (MDS), dan analisis SWOT. Hasil analisis keberlanjutan daerah tangkapan air Bendung Ciliman Banten menunjukkan hasil cukup berkelanjutan dengan nilai 52,52%, dengan nilai stress 12,98% dan nilai R2 sebesar 95,45%. Berdasarkan hasil analisis leverage menunjukkan nilai atribut yang paling sensitif terhadap keberlanjutan daerah tangkapan air terdapat 7 atribut pengungkit, antara lain pada dimensi ekologi terdapat 3 atribut yaitu penggunaan lahan, persentase lahan kritis, dan luas hutan. Pada dimensi ekonomi terdapat 2 atribut yaitu jumlah koperasi dan nilai tukar petani (NTP), sedangkan pada dimensi sosial terdapat 2 atribut yaitu tingkat pengangguran dan tingkat layanan pendidikan. Hasil analisis SWOT berdasarkan hasil analisis matriks evaluasi komponen internal dan komponen eksternal, didapatkan hasil akhir analisis internal factor analysis summary (IFAS) sebesar 0,74 dan external factor analysis summary (EFAS) 0,29. Hasil analisis kuadran menunjukkan posisinya berada pada kuadran I (strategi Strengths - Opportunities) yaitu strategi progresif dan berusaha memanfaatkan kekuatan dan peluang (Rangkuti 2014). Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka strategi yang perlu diterapkan antara lain memanfaatkan laju pertumbuhan penduduk yang rendah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di DTA Bendung Ciliman, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya daerah tangkapan air yang berkelanjutan, dan memanfaatkan tutupan vegetasi yang masih cukup tinggi untuk peningkatan nilai ekonomi hutan bagi masyarakat.

Highlights

  • The catchment area (DTA) of the Ciliman Dam in Banten is a source of water for the Ciliman Dam, so it needs to be conserved so that Dam's reliability can be guaranteed

  • Changes in land use due to population growth in catchments have led to a decrease in forest area and increased land criticality

  • Based on the results of leverage analysis that shows the value of the attributes that are most sensitive to the sustainability of the catchment area, there are 7 attributes of the lever, among others in the ecological dimension there are 3 attributes namely land use, percentage of critical land, and forest area

Read more

Summary

Introduction

The catchment area (DTA) of the Ciliman Dam in Banten is a source of water for the Ciliman Dam, so it needs to be conserved so that Dam's reliability can be guaranteed. Strategi konservasi daerah tangkapan air bendung Ciliman Banten. Wilayah daratan tersebut dinamakan daerah tangkapan air (DTA atau catchment area) yang merupakan kesatuan ekosistem yang utuh dari hulu sampai hilir yang terdiri atas unsur-unsur utama sumber daya alam yaitu tanah, vegetasi (hutan), air, dan sumber daya manusia sebagai pemanfaat sumber daya alam (Asdak, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi konservasi daerah tangkapan air Bendung Ciliman yang berkelanjutan dengan menggunakan metode SWOT.

Objectives
Results
Conclusion
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call