Abstract

Turmeric is a plant that included in Zingiberaceae. Turmerics often used as a traditional medicine to heal wounds, antibacterial, reduces intestine motility, reduce unpleasant body odor, treats fever, diarrhea, and many more. Standardization is performed by examining turmeric rhizome simpicia and extract. Standardization is carried out to guarantee the quality of traditional raw materials and requirements for reproducibility of pharmaceutical and therapeutic qualities. Parameters that have been used in this research are macroscopic test, microscopic test, total ash content test, acid insoluble ash content test, water soluble simplicia content test, ethanol soluble simplicia content test, shrinkage drying test, and Phytochemistry screening qualitatively. From the results, turmeric simplicia has met the requirements, while turmeric extract has not eligible in requirements, because its acid insoluble ash content are not eligible. This expected because of the impurities which contamine the extract are silica and sand. Silica can cuts the mucosa of the throat when used it orally. Turmeric extract in this research does not eligible and cannot be used for the next step.

Highlights

  • Turmeric is a plant that included in Zingiberaceae

  • Kadar Sari Larut Etanol Serbuk simplisia sejumlah 5 gram yang sudah kering dan dilarutkan menggunakan 100 mL etanol (95%), dalam labu Erlenmeyer

  • Sari yang telah didiamkan, disaring cepat untuk menghindarkan penguapan etanol (95%) hingga 20 mL, selanjutnya filtrat diuapkan sampai mengering pada cawan porselin

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Obat tradisional merupakan ramuan campuran dari bahan-bahan yang bersumber dari tumbuhan, hewan, mineral, ataupun sediaan galenik, atau campuran ramuan tersebut digunakan sebagai pengobatan secara turun-temurun didasarkan atas pengalaman. Pengobatan secara tradisional saat ini mulai mendapatkan perhatian masyarakat, dimana dipercaya bahwa obat yang berasal dari tanaman atau sering disebut sebagai obat herbal aman digunakan tanpa adanya takaran dosis yang pasti (Supriyatna dkk, 2014), serta mudah dijangkau oleh masyarakat. Rimpang kunyit dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional seperti menyembuhkan luka, antibakteri, mengurangi motilitas usus, menghilangkan bau badan, menurunkan demam, meredakan diare dan beberapa pengobatan lainnya, hal ini karena adanya kandungan senyawa fitokimia pada kunyit tersebut. Standardisasi dilakukan berdasarkan parameter yang terdapat di standar Farmakope Herbal Indonesia (2008) pada simplisia dan ekstrak dengan menggunakan parameter yaitu; susut pengeringan, penetapan kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kadar sari larut air, kadar air, kadar sari larut etanol, dan skrining fitokimia

METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call