Abstract

Pemilu adalah sebuah proses demokrasi yang di laksanakan setiap 5 tahun sekali dan melibatkan masyarakat dalam menggunakan hak suaranya. Namun dalam pelaksanaannya angka partisipasi pemilih selalu menjadi persoalan besar dalam pemilu, karena pada pemilu-pemilu sebelumnya angka partisipasi masyarakat tidak mencapai target yang telah di tetapkan. Maka tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi komunikasi KPU Sumatera Selatan dalam meningkatkan angka partisipasi pemilih pada pemilu 2019 yang menggunakan penelitian kualitatif dan menggunakan teknik analisis isi untuk mendapatkan data-data berdasarkan hasil wawancara serta analis sehingga menghasilkan gambaran yang mendalam dengan berlandaskan teori strategi perencanaan komunikasi oleh Hafied Cengara dan teori Harold Lasswell untuk memecahkan permasalahan penelitian mengenai strategi komunikasi KPU Sumsel dalam meningkatkan angka partisipasi pemilih serta mengetahui evaluasi yang di lakukan KPU Penyelenggaraan Pemilu di Sumsel. Hasil temuan penelitian ini bahwa strategi komunikasi yang di gunakan ialah dengan menggunakan metode tatap muka secara langsung dan mendatangi segmentasi pemilih dengan memaksimalkan peran relawan demokrasi. Untuk pemilu selanjutnya KPU harus memaksimalkan lagi sosialisasi yang di lakukan dengan melakukan kampanye dari rumah ke rumah untuk mengingatkan masyarakat dan memberikan pemahaman terhadap masyarakat bahwa menggunakan hak pilih merupakan bagian terpenting dalam proses pembangunan bagi bangsa Indonesia.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call