Abstract

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Makassar terhadap konsumsi sayur, kini semakin banyak orang yang membuka bisnis penjualan sayuran. Bisnis ini merupakan bisnis yang menjanjikan, karena sudah menjadi bagian penghasilan utama bagi warga Makassar selain kepopulerannya di bidang wisata dan kuliner. Keadaan yang diamati sekarang pada salah satu toko grosir sayuran yaitu Toko Baso Ewang masih mengalami kesulitan dalam mengendalikan persediaan stok barang. Dimana, sering terjadi kelebihan atau kekurangan stok dalam penjualannya. Untuk membantu para pengambil keputusan dalam menentukan ketersediaan jenis sayuran dengan jumlah yang tepat, maka dibuat suatu sistem pendukung keputusan menggunakan metode K-means Clustering dan double exponential smoothing. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bawang daun, kentang, kubis, wortel, cabai rawit, tomat sebagai komoditi terlaris. Selain itu, dari hasil yang diperoleh, dinyatakan bahwa kembang kol petsai atau sawi, lobak, kacang merah, kacang panjang, cabai besar, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam, melinjo, paprika, dan jamur sebagai komoditi tidak laris.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call