Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami sistem berpikir Kristen Logis-Teologis sebagai sentral dan sekaligus dasar pendidikan agama Kristen. Melalui metode deskriptif kualitatif berdasarkan pendekatan studi kepustakaan diperoleh hasil bahwa sistem berpikir Kristen Logis-Teologis adalah berpola pikir dalam kerangka penyataan Allah. Penyataan Allah merupakan faktor utama untuk seseorang bisa berpikir secara Kristiani. Penyataan Allah adalah sumber berpikir Kristen (berteologi). Segala sesuatu yang ada dalam teologi, tidak lepas dari kebenaran Allah. Kebenaran teologi adalah kebenaran Allah yang membawa umatNya semakin mengenal pribadi dan karyaNya. Namun kebenaran teologi yang dimiliki manusia hanya merupakan percikan dari keseluruhan Kebenaran Allah. Penyataan Allah mengenai hal ini mempunyai dua makna, yaitu: aktif dan pasif. Secara aktif, tindakan Allah atas dasar inisiatif-Nya sendiri untuk mengkomunikasikan kebenaran teologi tentang diri-Nya kepada manusia; dan secara pasif, wahyu sebagai akibat dari tindakan Allah tersebut dalam teologi. Dalam hal ini Allah tidak berteologi, hanya manusia yang berteologi; karena teologi dinyatakan oleh Allah untuk dinikmati oleh manusia. Berteologi memiliki suatu susunan yang teratur dan rapi, dan hal ini terjadi karena teologi adalah salah satu bentuk kedaulatan Allah. Allah dengan inisiatifNya sendiri mengatur, mengontrol, dan membimbing teologi itu. Sehingga, teologi yang benar adalah teologi yang berdasarkan kedaulatan Allah, bukan kedaulatan manusia. Ketika peran teologi mulai berpindah dari kedaulatan Allah menjadi kedaulatan manusia, maka tidak dapat disebutkan lagi berpikir Kristen tetapi berpikir anthroposentris (berpusat pada keinginan manusiawi).

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call