Abstract

Batubara yang melimpah di Indonesia dapat dijadikan sebagai bahan baku alternatif untuk industri petrokimia. Namun demikian, diperlukan teknologi pengolahan yang tepat supaya dapat digunakan secara optimal sesuai dengan karakteristik batubara yang ada di Indonesia. Salah satu teknologi pengolahan batubara adalah gasifikasi untuk menghasilkan synthetic gas (syngas). Terdapat beberapa jenis teknologi gasifikasi antara lain Fixed Bed, Fludized Bed, dan Entrained Bed. Penelitian ini bertujuan mencari keunggulan dari masing-masingteknologi dari segi kebutuhan energi, produk syngas, biaya modal, dan biaya operasional proses ysng disimulasikan dengan menggunakan aspen plus. Sampel batubara yang digunakan dalam simulasi ini berasal dari empat daerah di wilayah potensial penghasil batubara yakni dua daerah di wilayah Sumatera Selatan(Keluang dan Babat Tomang) dan dua daerah di wilayah Kalimantan Selatan (Pendopo dan Sebuku). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknologi yang sesuai dengan karakteristik batubara Indonesia adalah teknologi fluidized bed dan entrained bed. Di mana untuk teknologi fluidized bed membutuhkan energilebih rendah walaupun syngas yang dihasilkan lebih sedikit serta modal dan biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan entrained bed dan fixed bed. Sedangkan untuk teknologi entrained bed menghasilkan syngas yang lebih banyak dan ramah lingkungan walaupun teknologi ini membutuhkan energi yang lebih tinggi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call