Abstract

Keberadaan sampah plastik di Pantai Pengambengan sangat mengkhawatirkan dan perlu mendapatkan perhatian. Kabupaten Jembrana adalah penyumbang sampah plastik terbesar yaitu 53,9 ton/hari yang didominasi oleh HDPE dan PE (46%) sebagai sampah kemasan produk. Sampah plastik telah diketahui berpotensi sebagai penghasil bahan bakar alternatif dengan menggunakan teknik pyrolysis. Masyarakat Jembrana yang didominasi oleh nelayan mengalami peningkatan biaya operasional akibat kenaikan harga solar yang menjadi bahan bakar utama kapal tradisional Slerek dalam melaut. Oleh karena itu, keberadaan sampah plastik yang tinggi di Kabupaten Jembrana sangat berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan bahan bakar alternatif solar. Mesin “SHARK” dirancang dan diaplikasikan untuk menghasilkan bahan bakar alternatif. Hasil pengujian mesin “SHARK” selama 1 jam menghasilkan 800 ml bahan bakar dari 1 kg cacahan sampah plastik dan menghabiskan gas LPG 3 kg sebanyak 600 g. Konversi sampah plastik menjadi bahan bakar solar dapat menurunkan biaya operasional nelayan sebesar 66%. Penggunaan mesin “SHARK” secara berkelanjutan dapat membantu pemenuhan kebutuhan bahan bakar nelayan dalam melaut dan mengurangi tumpukan sampah plastik di Kabupaten Jembrana. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa jumlah sampah plastik yang dihasilkan Jembrana per harinya dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar 107 kapal Slerek sekali melaut.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call