Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui data empiris tentang sensitivitas perbandingan antara metode Chi-Square Scheuneman, metode Mantel-Haenszel metode teori responsi butir model Rasch dalam mendeteksi keberadaan Differential Item Functioning (DIF). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan desain 1 x 3. Variabel independen dalam penelitian ini adalah, Chi-square Scheuneman, metode Mantel-Haenszel, dan teori responsi butir model Rasch. Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan: (1) karakteristik butir tes berdasarkan teori tes klasik, (2) kesalahan pengukuran standar berdasarkan teori tes klasik, dan (3) deteksi butir soal yang terindikasi mengandung Differential Item Functioning (DIF) berdasarkan perbedaan gender. Analisis data penelitian ini didasarkan pada responsi peserta tes Ujian Nasional Matematika pada Sekolah Menengah Atas di Tangerang tahun akademik 2008/2009. Sumber data penelitian ini adalah lembar jawaban komputer dari 5000 siswa yang terdiri dari 2500 siswa pria dan 2500 siswa perempuan yang diambil secara acak dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil analisis deskriptif dengan menggunakan teori tes klasik menunjukkan bahwa ada 28 butir tes dari 40 butir tes matematika, dengan indeks keandalan reliabilitas sebesar 0,827. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua metode yang digunakan untuk mendeteksi DIF cukup baik, namun metode teori responsi butir model Rasch adalah model yang paling sensitif dibandingkan dengan metode Mantel-Haenszel, dan metode Chi-square Scheuneman.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.