Abstract

Self compassion sangat dibutuhkan oleh remaja awal untuk dapat menjalani masa transisi yang penuh dengan tekanan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena remaja permpuan yang tidak merasa puas terhadap penampilan fisik yang dimiliki, tidak memiliki keyakinan diri, mengalami kegagalan dalam prestasi akademik serta mengkritik diri secara berlebihan terhadap prestasi belajar yang didapat. Sedangkan fenomena yang ditemukan pada remaja laki-laki merasa sedikit tidak puas terhadap fisik yang dimiliki serta adanya tekanan akademik sehingga menjadi pemicu stress dan putus asa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan self compassion remaja perempuan dan remaja laki-laki, serta untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan mengenai self compassion remaja ditinjau dari jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif komparatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII dan VIII UPTD SMP N 1 Kec. Lareh Sago Halaban berjumlah 485 siswa dengan sampel sebanyak 254 siswa yang dipilih dengan teknik Proportional Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan angket self compassion dengan model skala Likert. Data dianalisis menggunakan Uji beda t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan besar nilai sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu sebesar 0,00 (0,00 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan mengenai tingkat self compassion remaja ditinjau dari jenis kelamin, dimana self compassion remaja laki-laki lebih tinggi dari pada self compassion remaja perempuan.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.