Abstract

Pada beberapa tahun terakhir, permasalahan lingkungan telah menjadi hal yang sangat penting dalam proses pengambilan pada berbagai bidang rekayasa. Naturalisasi tumbuhanpada bantanran Sungai Ciliwung misalnya adalah salah satu contoh betapa aspek lingkungan telah diadopsi dalam manajemen sungai. Wahono (2002) menyatakan bahwa tumbuhan di bantaran sungai dapat mempunyai dampak yang analog dengan sebuah serial bangunan penyempitan. Untuk itu pengetahuan mengenai perilaku gerusan local akibat penyempitan berseri akan sangat penting untuk memahami resiko dari kerusakan bantaran dan bangunan sungai lain akibat gerusan local. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perilaku gerusan lokal akibat balok penyempitan berseri pada saluran terbuka dan lurus. Jarak antar balok dan lebar balok merupakan variabel bebas penelitian ini, sedangkan profil gerusan local merupakan salah satu variable tak bebas yang diteliti. Berdasarkan hasil analisa dari data penelitian, diperoleh tendensi bahwa dengan meningkatnya lebar balok penyempitan (dari 3 cm sampai 12 cm) serta dengan meningkatnya jarak antar balok (dari 0,5b sampai 5b), menghasilakn kecenderungan penurunan luasan daerah gerusan lokal dan kecepatan alirannya. Gerusan lokal minimum (luasan) terjadi pada balok dengan lebar 12 cm dan atau pada jarak 5b. Sedangkan gerusan local maksimum (luasan) terjadi pada balok dengan lebar 3 cm dan atau jarak 0,5b. Penyempitan pada kedua sisi saluran serta saluran yang berkelok-kelok dengan aliran tidak tunak direkomendasikan sebagai seting penelitian lanjutan dari hasil ini untuk mendekati kondisi alami sungai dan memberikan penjelasan ilmiah naturalisasi bantaran sungai. Penelitian model fisik dengan skala yang yang mendekati ukuran alamiahnya sangat direkomendasikan untuk mendapatkan hasil yang lebih realistik.

Highlights

  • In the recent years, environmental issue has been considered more significant in many aspect of engineering decision-making process

  • Knowledge of scouring pattern affecting by series of constriction structures will be very important tool to understand the failure risk of riverbank and other river structures

  • Maximum changes on relative local scouring depth occur for block length of 3 cm. 2

Read more

Summary

Introduction

Environmental issue has been considered more significant in many aspect of engineering decision-making process. Re-introducing floodplain vegetations for example, have been proposed on the Ciliwung river-management projects. The phenomena has been studied in order to enhance understanding on uncertainty behaviour of the natural river. In studying floodplain hydraulics, such vegetated-floodplain reach behaves as a constriction. Wahono (2002) stated that vegetated floodplain system has similar physical affects as series of constriction structures. Knowledge of scouring pattern affecting by series of constriction structures will be very important tool to understand the failure risk of riverbank and other river structures

Objectives
Methods
Conclusion
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.