Abstract
Abstrak: Partisipasi masyarakat sipil Islam dalam konteks demokratisasi di negara Muslim masih dipersoalkan, tidak terkecuali di Indonesia. Namun demikian, artikel ini memberikan bukti bahwa saprah amal sebagai bagian dari praktik filantropi Islam yang unik telah menjadi bagian dari upaya memperkuat demokratisasi di negara Muslim. Teori partisipasi dari Sherry R. Arnstein dipakai untuk menganalisis persoalan ini. Artikel ini menjawab pertanyaan tentang saprah amal sebagai proxy atas praktik kedermawanan, cara negosiasi berderma, dan bentuk partisipasinya dalam memperkuat demokrasi di Indonesia. Temuan artikel ini, pertama, saprah amal merupakan tradisi unik dalam masyarakat Islam Banjar dan ia menjadi proxy atas praktik kedermawanan yang bersifat indigenous. Lelang amal melalui influencer dalam tradisi saprah amal juga menjadi cara negosiasi yang unik dalam berderma. Kedua, spirit kebersamaan dalam saprah amal menjadi modal sosial yang baik untuk mengisi ruang kosong pembangunan yang tidak bisa dilakukan secara cepat oleh negara. Ketiga, praktik dan tradisi saprah amal ini merupakan bentuk ekspresi dan partisipasi masyarakat Islam Banjar untuk ikut serta dalam pembangunan bangsa yang keberadaannya diakui dan dijamin oleh konstitusi negara Indonesia. Abstract : Islamic civil society participation in democratization among Muslim countries is still being questioned, including in Indonesia. Nevertheless, this article provides evidence concerning the notion that saprah amal , as part of Islamic philanthropy practice, has strengthened democratization in Muslim countries based on Sherry R. Arnstein’s theory of participation. To answer questions about the role of saprah amal as a reasonable proxy for the practice of generosity, how to negotiate charity, and its participation in empowering democracy in Indonesia. These several research findings, firstly, saprah amal is a unique tradition from Banjar Islamic community and becomes a proxy for indigenous generosity practices. Charity auctions through influencers in the saprah amal tradition are also a unique way of negotiating in giving. Second, the spirit of togetherness in charity is an excellent social capital to overcome the limit of state developmentalism. Lastly, the practice and tradition of saprah amal is a form of expression and participation of the Banjar Islamic society to participate in nation-building, recognized and guaranteed by the Indonesian constitution.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.