Abstract

Ancaman krisis pangan harus segera diatasi terutama terkait pemenuhan pangan pokok seperti beras. Program diversifikasi pangan seharusnya bisa dijadikan salah satu strategi mengantisipasinya. Sebab Indonesia memiliki keanekaragaman pangan lokal dari umbi-umbian dan serealia sebagai substitusi beras. Tanaman porang merupakan salah satu pangan lokal yang berpotensi dikembangkan. Penyusunan artikel ini bertujuan untuk membahas potensi dan peluang pengembangan porang untuk mendorong program diversifikasi pangan. Metode penyusunan yang digunakan adalah kajian literatur dengan pendekatan deskriptif menggunakan pustaka sekunder. Hasil menunjukkan bahwa porang sudah banyak dibudidayakan. Tanaman ini sangat berpotensi sebagai pengganti beras karena kandungan karbohidrat yang tinggi. Selain itu porang kaya dengan glukomanan yang sangat baik bagi kesehatan. Glukomanan merupakan serat polisakarida larut dalam air yang bermanfaat bagi tubuh seperti menjaga berat badan, mengontrol kolesterol, menurunkan risiko penyakit kanker dsb. Selain itu porang banyak digunakan oleh industri pangan sebagai zat pengemulsi dan pengental. Hanya saja, penyediaan bibit berkualitas dalam jumlah yang mencukupi serta ketersediaan teknologi pemurnian glukomanan yang mudah diakses masyarakat menjadi kendala dalam pengembangan porang. Untuk mengatasinya sangat dibutuhkan kebijakan yang terintegrasi, menyeluruh dan harmonis mulai dari aspek produksi, jaminan harga dan penyediaan teknologi pengolahan umbi porang. Disisi lain kebijakan ini juga harus didukung oleh masyarakat dengan mulai membangun kebiasaan mengonsumsi porang di rumah tangga.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call