Abstract

Penelitian ini fokus pada jagung varietas Bisi-18, tanaman hibrida yang populer di daerah tropis. Dikenal di Indonesia sejak awal 1980-an melalui persilangan, jagung Bisi 18 menjadi komoditas komersial yang digemari masyarakat karena penanamannya yang sederhana. Dilakukan di lahan percobaan di SMKN1 Kademangan Kabupaten Blitar antara Januari-April 2023, penelitian menggunakan alat tradisional seperti cangkul dan meteran, serta benih jagung manis varietas hibrida dan pupuk organik bokhasi. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor utama: Jarak Tanam (J1 = 70 x 30 cm, J2 = 70 x 40 cm, J3 = 70 x 50 cm) dan Dosis Pupuk Bokhasi (B1 = 10 ton/ha, B2 = 20 ton/ha, B3 = 30 ton/ha). Hasilnya menunjukkan bahwa kombinasi jarak tanam (70x30) dan dosis pupuk bokhasi (30 ton/ha) memberikan pengaruh positif secara signifikan pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung, mencakup tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, diameter dan panjang tongkol, bobot biji per tongkol, serta bobot 100 butir kering/pipilan. Sebanyak 27 satuan kombinasi perlakuan diulang 3 kali, dan hasil penelitian memberikan rekomendasi untuk optimalisasi pertumbuhan dan hasil jagung Bisi-18 di lingkungan tersebut.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call