Abstract

Penindasan perempuan merupakan isu yang saat ini ramai diperbincangkan. Salah satu novelis Palestina yaitu Ibrahim Nasrullah, mengangkat isu tersebut ke dalam novelnya yang berjudul Syurfatul Hawiyah dimana salah topik pembahasan feminisme dikemas secara epik dalam karya sastranya. Artikel ini berupaya mengungkapkan realitas kehidupan tokoh perempuan pada novel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kulitatif deskriptif yang berfokus pada studi kepustakaan dan menggunakan pendekatan feminisme sastra yaitu tentang sisi feminis tokoh perempuan khususnya dalam hal penindasan fisik secara langsung maupun tidak langsung, menghadapi berbagai ketidakadilan antara perempuan dan laki-laki, terutama penindasan fisik yang sering dilakukan oleh pihak laki - laki. Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasilnya memepresentasikan Tokoh perempuan yang mengalami pembatasan dan penindasan baik secara seksualitas maupun relasi kekuasaan. Ruang gerak perempuan pun menjadi terbatas dan bahkan dirancang untuk tidak melawan dominasi laki - laki, Inilah yang disebut dengan budaya patriarki.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call