Abstract

Masa remaja merupakan salah satu tahapan perkembangan dalam rentang kehidupan manusia. Istilah remaja merujuk kepada individu yang berada pada tahapan perkembangan pada masa transisi atau peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Masa ini disebut juga sebagai masa pencarian identitas yang seringkali di dalam prosesnya individu akan menemui hal-hal yang berpotensi menjadi masalah-masalah yang harus dihadapi. Berhasil atau tidaknya seorang individu menyikapi masalah yang dihadapi akan menentukan berhasil atau tidaknya seseorang untuk memperoleh statusnya sebagai orang dewasa yang sehat baik secara fisik maupun psikis. Perkembangan teknologi dan komunikasi melahirkan apa yang disebut sebagai media sosial. Kalangan remaja menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan orang lain, membangun relasi dan mengaktualisasikan diri lewat berbagai fitur yang ditawarkan di media sosial salah satunya yaitu berbagi foto dan video. Muncul sebuah istilah yang menggambarkan aktivitas meminta dan mengirim foto di media sosial yang disebut dengan PAP (Post a Picture). Di dalam perkembangannya di media sosial, PAP dapat menjadi hal yang negatif ketika disalahgunakan untuk meminta dan mengirimkan foto seksual atau pornografi. Hal ini menjadi masalah yang dihadapi remaja di era bermedia sosial yang tentu saja berdampak pada perkembangannya. Remaja rentan terjerumus melakukan PAP negatif. Oleh karena itu, remaja perlu ditolong untuk bagaimana seharusnya menyikapi permasalahan tersebut. Pendekatan studi pustaka digunakan untuk mendeskripsikan data mengenai isu PAP negatif, dan juga untuk menganalisa perkembangan remaja dari perspektif psikologi perkembangan. Kajian tersebut menemukan sebuah pelayanan pastoral yang menekankan pada keterbukaan tapi juga kekritisan remaja terhadap penggunaan media sosial.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call