Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya tudingan radikalisasi melalui lembaga pendidikan Islam, khususnya pesantren tradisional. Proses pembelajaran di pesantren tradisional yang terkesan belum mampu melatih kemampuan berfikir kritis peserta didik dinilai sebagai faktor mudahnya radikalisme tumbuh di lembaga tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pendidikan karakter berbasis nationalism-religius di Pesantren Tradisional. Fokus penelitian adalah pada pendidikan karakter nationalism-religius pada materi pembelajaran dan budaya pesantren. Jenis penelitian ini adalah penelitian mix method dengan teknik field research. Data-data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, wawancara dan angket. Adapun data angket merupakan data kuantitatif yang dianalisa dengan paradigma kualitatif. Data-data tersebut bersumber dari tiga pesantren tradisional di Kota Padang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan karakter berbasis nationalism-religius di pesantren tradisional diterapkan dalam materi pembelajaran Akhlak yang mengacu pada kitab kuning dan buku paket mata pelajaran agama Islam. Selain itu pendidikan karakter nasionalis-religius juga dikembangkan melalui budaya pesantren yang kental dengan nilai cinta tanah air, persatuan, toleransi, dan demokratis. Kesimpulan ini didukung oleh sikap nasionalis-religius yang dimiliki oleh mayoritas santri di pesantren tradisional. Hasil penelitian ini menguatkan kesimpulan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pesantren mengajarkan sikap akomodatif, pluralis dan menolak paham radikal.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call