Abstract

ABSTRAK
 Kajian tentang alam dan lingkungan dari sudut pandang agama khususnya kajian tafsir penting dilakukan guna menjawab dan melihat sejauh mana peran dan solusi yang ditawarkan agama di dalam pelestarian lingkungan. Maka penelitian ini akan mengungkap dua hal utama yaitu; penafsiran Yusuf Qardawi atas ayat-ayat larangan merusak lingkungan dan implikasinya pada masa depan pelestarian alam. Penelitian ini menggunakan pendekatan penafsiran ma’na cum maghza, metode peneltian yang digunakan ialah kualitatif library resarch, dengan jenis penelitian diskriptif analitis. Penelitian ini berhasil mengungkap bahwa: pertama, Yusuf Qardawi menafsirkan ayat-ayat larangan merusak lingkukngan (ifsad) dengan menetapkan pada keumuman ma’na dari kata ifsad dan turunannya sebagai maghza al-mutaharrik al-mu’ashir dari ayat-ayat tersebut, sehingga yang dimaksud dengan ifsad mencakup pada kerusakan alam yang tampak maupun tidak tampak oleh indra (ifsad al-ma’nawi dan ifsad al-madi). Kedua, pada aktualisasi maghza ayat-ayat ifsad nampak implikasi dari penafsiran Yusuf Qardawi secara ekologis yaitu berupa adanya solusi tahapan-tahapan pelestarian alam sebagai berikut; tahap pencegahan, tahap perbaikan dan tahap perawatan.
  
 ABSTRACT
 Studies on nature and the environment from a religious perspective, especially interpretation studies, are important to be carried out to answer questions and see the extent of the role and solutions offered by religion in environmental preservation. Therefore, this research will reveal two main things: Yusuf Qardawi's interpretation of the verses prohibiting harming the environment and their implications for the future of nature conservation. This study used the interpretation approach of ma'na cum maghza. The research method used was qualitative library research, with analytical descriptive as the type of research. This study succeeded in revealing that: first, Yusuf Qardawi interpreted the verses prohibiting harming the environment (ifsad) by specifying the generality of the meaning of the word ifsad and its derivatives as maghza al-mutaharrik al-mu'ashir from these verses; thus, what is meant by ifsad includes damage to nature that is visible or invisible to the senses (ifsad al-ma'nawi and ifsad al-madi). Second, in the actualization of the maghza verses of ifsad, the implications of Yusuf Qardawi's ecological interpretation appear, namely in the form of a solution to the stages of nature conservation as follows: prevention stage, repair stage and maintenance stage.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call