Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan rekontruksi terhadap tari sakral yang belum secara utuh diketahui sejarah, bentuk tariannya dan landasan konsep tarian sakral juga nilai pendidikan agama Hindunya. Teori yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini adalah teori fungsional struktural untuk mengkaji bentuk tari Tabor dan mengunakan teori nilai untuk membantu menganalisis nilai-nilai yang terdapat dalam pementasan tari Tabor tersebut. Sedangkan metode dalam penelitian ini yaitu penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan mengunakan teknik pengumpulan data dari observasi, wawancara dan studi dokumen dengan teknik analisis data reduksi data.Bentuk pementasan tari Tabor di desa Patemon kecamatan Seririt secara umum terlihat seperti tari Pendet baik dari bentuk tariannya, pakaiannya, gambelannya dan juga gerakan-geraknnya hanya saja tari Tabor tidak menggunakan sarana bokor atau bunga dalam menari. Penari Tabor terdiri dari dua kelompok yaitu panari Tabor perempuan dan penari Tabor laki-laki. Pementasan tari Tabor memiliki perbedaan dari waktu pementasan yaitu dipentaskan diakhir segala rangkaian upacara piodalan setelah persembahyangan atau setelah pementasan tari topeng sidakarya. Penari minimal 5 dan maksimalnya tidak dibatasi sesuai dengan luas wilayah tempat pementasan. Pementasan dilaksanakan di jeroan hanya dipentaskan saat piodalan di pura kanyangan desa di patemon. Terdapat 21 istilah gerakan yang ada alam tarian tari Tabor tersebut kemudian terdapat 43 rangkaian gerakan dalam satu kali tarian Tabor perempuan dilaksanakan. Nilai ajaran agama Hindu terdiri dari (a) Nilai Pendidkan tattwa/filsafat Tri Krangka Dasar Agama Hindu, Tri Hita Karana dan Catur Purusha Arta. (b) Nilai Pembelajaran sikap bhakti kepada Tuhan, para dewa dan sesama manusia sangat penting untuk mewujudkan keharmonisan dan kedamaian. (c) Nilai pendidkan sosial budaya berdampak pada kehidupan bersosial saling menjaga budaya leluhur asli di desa Patemon. (d) Nilai sosial dengan menari bersama-sama mendidik kehidupan sosial dan kepekaan sosial setiap orang. (e) Nila estetika yaitu seni dan budaya Bali yang diberjiwakan agama Hindu. (f) Nilai kesakralan tari mendidik umat Hindu untuk selalu menghormati kesucian dan kesakralan pada sebuah budaya dan tradisi leluhur. Kata Kunci: Rekontruksi, Pementasan, Tari Sakral Tabor dan Nila Agama Hindu

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call