Abstract

This study discusses human remains from the Bendahara, Tamiang, which is located in Aceh. There is no information regarding the exact location and the date of this site. It can be ascertained that this skeleton originated from prehistoric periods based on the dental modifications evidences. This aims of this study is to identify the human remains from the Bendahara, Tamiang, Aceh by looking at sex, age at death, disease and the influences of cultural and environmental which recorded on the skeletons. This study used macroscopic and paleopathological analysis methods. The results of this study are this individual was female based on her skull. Her age at death between 20-30 years old. The abnormalities that these individuals have are only presents in their teeth, such as dental calculus, dental modification, and unbalanced attrition. This condition indicates that this individual predominantly chewing using one of the lateral sides of the mouth. If we connected her young age at death with the attrition, it is possible that this individual uses the right side of his teeth as a tool. Penelitian ini mendiskusikan sisa-sisa manusia dari Bendahara, Tamiang yang terletak di Aceh. Tidak terdapat keterangan mengenai lokasi pasti dan penanggalan dari situs ini. Rangka ini memiliki probabilitas yang tinggi berasal dari masa prasejarah berdasarkan bukti modifikasi pada gigi-giginya. Permasalahan penelitian ini adalah untuk mengetahui identitas biologis rangka dari Bendahara Tamiang dan kehidupannya pada masa lampau. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi individu sisa manusia dari Bendahara, Tamiang, Aceh dengan cara melihat jenis kelamin, umur ketika mati, penyakit, bukti kultural dan lingkungan yang terekam pada rangka tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis makroskopis dan paleopatologis. Hasil dari penelitian ini adalah individu berjenis kelamin wanita, dengan umur ketika mati sekitar 20-30 tahun. Kelainan yang dimiliki individu ini terdapat pada organ giginya yaitu kalkulus gigi, modifikasi gigi, dan adanya atrisi yang tidak seimbang. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa individu ini mengunyah dengan dominan pada salah satu sisi lateral organ mulutnya. Jika dikaitkan dengan umurnya yang tergolong muda, terdapat kemungkinan bahwa individu ini menggunakan sisi kanan giginya sebagai alat bantu dalam melakukan pekerjaan. 

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call