Abstract

PT GARAM Segoromadu, sebuah perusahaan manufaktur garam terkemuka di Gresik, Jawa Timur, bergulat dengan tantangan yang terus menerus di area produksi, yang ditandai dengan adanya sisa-sisa seperti kayu palet dan baut. Sisa-sisa ini menimbulkan risiko kerusakan mesin yang signifikan, yang berpotensi menyebabkan proses produksi yang tidak stabil. Untuk mengatasi masalah ini secara komprehensif, studi ini mengusulkan implementasi strategis dari metode 5R, yang merupakan adaptasi dari prinsip-prinsip 5S Jepang yang terkenal (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, perusahaan bertujuan untuk merapikan area pengumpulan bahan baku secara sistematis, sehingga meminimalkan risiko kerusakan mesin dan menumbuhkan lingkungan kerja yang lebih teratur, efisien, dan produktif.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call