Abstract

ABSTRACTThis research is field research, namely by carrying out field activities that are used to obtain various data from the information needed. The aim of this research is to determine the history, existence, layout and potential of the Raden Sawunggaling Tomb as a religious tourism object. The results of this study are the existence of Raden Sawunggaling's grave on Jalan Lidah Wetan gang III, Lidah Wetan Village, Lakarsantri District, Surabaya City. The tomb was found around 1908, some say it was 1901. The local community responded well to the existence of Raden Sawunggaling's tomb, even though there had been suspicions about Raden Sawunggaling. Raden Sawunggaling's grave was officially made a Cultural Heritage site in 2013. The Raden Sawunggaling grave area is in the middle of a residential area with a building area of around 44 m2. The potential for the tomb to become a religious tourism object is very good, because Lidah Wetan sub-district is a big economic wheel for West Surabaya, such as the Pakuwon shopping center and also UNESA. However, Raden Sawunggaling's tomb also has several challenges to become an even bigger tourist attraction.Keywords: Joko Berek, Raden Sawunggaling, Surabaya, Tourism. ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian lapangan, yakni dengan melakukan kegiatan lapangan yang digunakan untuk mendapat berbagai data dari informasi yang dibutuhkan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui sejarah, eksistensi, tata letak, dan potensi Makam Raden Sawunggaling sebagai Objek Wisata Religi. Hasil dari penelitian ini adalah keberadaan makam Raden Sawunggaling ada di jalan Lidah Wetan gang III, Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Makam tersebut ditemukan sekitar tahun 1908-an, ada juga yang menyebut tahun 1901. Masyarakat sekitar merespon baik atas keberadaan makam Raden Sawunggaling, walaupun sempat terjadi kecurigaan terhadap Raden Sawunggaling. Makam Raden Sawunggaling resmi dijadikan sebagai situs Cagar Budaya pada tahun 2013. Kawasan makam Raden Sawunggaling berada di tengah-tengah pemukiman penduduk dengan luas bangunan sekitar 44 m2. Potensi makam bila dijadikan objek wisata religi sangat bagus, karena di kecamatan Lidah Wetan sebagai roda ekonomi Surabaya Barat yang besar seperti adanya pusat perbelanjaan Pakuwon dan juga UNESA. Namun, makam Raden Sawunggaling juga memiliki beberapa tantangan untuk dijadikan daya tarik wisata yang lebih besar lagi.Kata kunci: Joko Berek, Raden Sawunggaling, Surabaya, Wisata.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call