Abstract

Pengasuhan ibu dari status sosial ekonomi menengah ke bawah cenderung menggunakan hukuman fisik dan menganggap cara tersebut efektif. Hal ini mengindikasikan kurangnya pemahaman mengenai pengasuhan positif, sehingga berisiko menghambat pencapaian perkembangan anak, khususnya pada periode kritis usia anak 3-5 tahun. Diperlukan intervensi untuk meningkatkan pemahaman pengasuhan positif terhadap anak usia 3-5 tahun, salah satunya dengan psikoedukasi. Studi ini bertujuan melihat efektivitas psikoedukasi sebagai metode intervensi dalam meningkatkan pemahaman pengasuhan positif pada ibu yang memiliki anak usia 3-5 tahun. Desain dalam penelitian ini adalah one group pretest-posttest. Subjek penelitian ini yaitu 14 ibu berlatar belakang sosial ekonomi menengah ke bawah. Psikoedukasi dilakukan selama tiga hari berturut-turut secara daring. Pengukuran pemahaman mengenai pengasuhan positif dilakukan sebanyak tiga kali, yakni sebelum psikoedukasi, segera setelah psikoedukasi selesai dan 10 hari setelah intervensi. Analisis menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test menunjukkan adanya perbedaan skor yang signifikan antara sebelum dan sesudah psikoedukasi diberikan (p<0,05). Dapat dikatakan terdapat peningkatan pemahaman mengenai pengasuhan positif pada ibu setelah mengikuti psikoedukasi. Namun, terdapat penurunan skor pemahaman setelah 10 hari dilakukan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan pada karakteristik partisipan status sosial menengah ke bawah dalam pemberian materi membutuhkan jeda. Oleh karena itu, disarankan menambah durasi psikoedukasi dan tidak dipadatkan dalam beberapa hari.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call