Abstract

Produktivitas penangkapan tuna dapat dilihat dari produksi penangkapan yang didaratkan di pelabuhan (landing) per upaya penangkapan (effort). Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu menjadi salah satu pelabuhan perikanan yang aktivitas perikanannya tergolong aktif di wilayah pesisir selatan Pulau Jawa dan menjadi salah satu pusat kegiatan perikanan tangkap di wilayah Propinsi Jawa Barat. Produksi ikan tuna di PPN Palabuhanratu mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2010 sampai tahun 2019. Pada tahun 2014-2018 produksi ikan tuna di PPN Palabuhanratu mengalami penurunan yang cukup drastis. Pada tahun 2019, produksi kembali meningkat menjadi 1,091,612 ton. Landing Per Unit Effort (LPUE) digunakan dalam penelitian perikanan untuk mengindikasikan kelimpahan sumberdaya yang digunakan untuk melakukan stock assessment ketika mengestimasi kelimpahan relatif dari suatu spesies yang dieksploitasi. Komposisi hasil tangkapan tuna oleh kapal tuna longline terdiri atas ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacores), tuna mata besar (Thunnus obesus), ikan tuna albakor (Thunnus alalunga). Produksi tuna yang didaratkan di PPN Palabuhanratu dari tahun 2010-2019 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 produksi ikan tuna sirip kuning sebesar 444,952 ton, ikan tuna mata besar sebesar 979,189 ton, ikan tuna albakor sebesar 122,671 ton. Pada tahun 2019 produksi ikan tuna sirip kuning sebesar 617,992 ton, ikan tuna mata besar sebesar 240,487 ton, ikan tuna albakor sebesar 233,133 ton. Produktivitas tertinggi terjadi pada ikan tuna sirip kuning tahun 2014 dengan nilai LPUE sebesar 6,09 dengan produksi sebesar 2,448,171 ton dengan jumlah effort 402. Produktivitas mengalami fluktuasi setiap tahunnya.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call