Abstract

Keberadaan pelabuhan perikanan diharapkan dapat mendukung sistem logistik ikan nasional yaitu mulai dari produksi, penyimpanan, dan distribusi sehingga dapat mengendalikan harga ikan dan memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan dan konsumsi ikan di dalam negeri. Namun dalam pengembangannya, keberadaan pelabuhan perikanan di Indonesia belum menjadi daya tarik sebagai tempat pendaratan ikan hasil tangkapan karena akses pasar yang terbatas, sehingga produksi ikan yang didaratkan dan dijual di pelabuhan perikanan lebih rendah dari yang di luar pelabuhan perikanan. Metode penelitian yang diterapkan adalah kuantitatif menggunakan indeks produksi dan nilai produksi ikan, konsentrasi produksi, pangsa ekspor dan shift share analisis, dan indeks produktivitas. Tujuan penelitian adalah mengukur kemajuan pelabuhan perikanan secara makro. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah produksi dan nilai produksi ikan yang didaratkan fuktuasi. Hal ini menunjukkan ketidakpastian jumlah produksi ikan yang didaratkan di pelabuhan perikanan di Indonesia. Indeks kenaikan produksi dan nilai produksi rata-rata per jenis ikan masing-masing sebesar 49,26 dan 96,52 persen. Volume produksi ikan yang didaratkan terkonsentrasi di pelabuhan perikanan tipe C dan D. Pangsa pasar ekspor untuk komoditas ikan segar dingin didominasi pasar negara Malaysia, Singapura, Jepang, dan Tiongkok. Dari sisi efisiensi teknis dan biaya diperoleh nilai kurang dari satu. Kesimpulan penelitian adalah pelabuhan perikanan di Indonesia tidak mengalami perkembangan atau stagnan, dan cenderung mengalami kemunduran.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call