Abstract

Aliran Kepercayaan constitutes a cultural heritage of Indonesia, inherited from generation to generation. Aliran Kepercayaan however have been often measured on the perspective of Indonesian six official religions that eventually bear misjudgment. The divergent of belief system either in terms of religious teachings and practices finally comes as counter argument in responding the existence of Aliran Kepercayaan. This article tries to examine the existence of Aliran Kepercayaan in Mojokerto namely Aboge religiously and socially in relation with the social and political condition of Indonesia. State’s constitution indeed guarantees religious freedom for the people to worship in accordance with someone’s belief. However, the reality is different at all. Some Aliran Kepercayaan experienced persecution by religious extremist and by the State. Aboge itself often becomes controversial for its Muslim neighborhood. Negative and positive assumption are attached on them in an exchange. Two different interpretations reflect on the Aboge’s religious practices and teachings. For this reason, this article attempts to scrutinize the religious practices and teachings in correlation with spiritual tradition on the Javanese people that specialized mysticism in any matters. It also is aimed to explain the state intervention toward the religious life of Aliran Kepercayaan based on the perspective of six official religions.

Highlights

  • Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan Aliran Kepercayaan dalam masyarakat Indonesia saat ini merupakan suatu kenyataan dari kehidupan spiritual masyarakat sejak dahulu

  • Aliran Kepercayaan constitutes a cultural heritage of Indonesia

  • Aliran Kepercayaan however have been often measured on the perspective

Read more

Summary

Ritual Mbegendeng

Ritual Mbegendang, berasal dari istilah Jawa Gendeng yang berarti Crazy, merupakan suatu ritual individu yang dilakukan untuk meninggalkan kehidupan biasa di belakang. Ini ritual berfungsi sebagai cara untuk memotong hubungan dengan manusia lainnya sehingga hanya kiri adalah hubungan antara praktisi dan Ilahi. Mbegendeng di arti harfiahnya adalah “Laku Gila” (praktik gila). Ini mewajibkan seseorang untuk berpura-pura dan bertindak seperti orang gila, mengenakan pakaian beberapa aneh atau pergi ke beberapa tempat dan itu sebagian besar menyukai orang gila. Orang akan menganggap praktisi sebagai orang gila. Ritual ini berarti menyebabkan asumsi negatif dari orang-orang terhadap dirinya sehingga hubungan manusia-manusia akan hilang dan lebih terakhir adalah hubungan mereka dengan Tuhan.[14]

Ritual Ngembong
Ritual Poso
Ritual Sembahyang
Ritual Bersama
Pemahaman tentang Ketuhanan
Pemahaman Kemanusiaan
Pemahaman Tentang Kehidupan Setelah Kematian
Pemahaman tentang Karma
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call