Abstract

Permasalahan pengelolaan sampah salah satunya terkait dengan ketersediaan lahan yang terbatas masih belum dapat teratasi terlebih di wilayah-wilayah urban dengan pertumbuhan penduduk yang pesat. Selain itu, pertumbuhan penduduk juga berimbas kepada peningkatan konsumsi energi primer yang didominasi oleh bahan bakar fosil yang sifatnya tidak terbarukan dan menghasilkan emisi berbahaya bagi lingkungan sekitar. Refused Derived Fuel (RDF) merupakan salah satu alternatif solusi bagi kedua permasalahan tersebut. RDF adalah bahan bakar atau bahan baku yang dibuat sebagai hasil pengolahan sampah untuk menghasilkan bahan bakar yang memiliki kualitas yang konsisten. Timbulan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banyuroto Kulon Progo dianalisis untuk dapat diketahui potensinya sebagai bahan baku RDF. Penelitian dilakukan untuk menghitung timbulan sampah combustible, menghitung persentase kadar air sampah combustible, dan nilai kalor sampah combustible di TPA Banyuroto. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah di TPA Banyuroto adalah sebesar 94.11%, kadar air timbulan sampah di TPA Banyuroto adalah 25.7% dan nilai kalor timbulan sampah di TPA Banyuroto adalah sebesar 5544.569 Kkal/kg, sehingga timbulan sampah di TPA Banyuroto terkategori sebagai potensial untuk bahan bakar RDF dengan potensi sebesar 29.84 ton/hari.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call