Abstract

Tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti flavonoid dan physalin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengukur kadar flavonoid total dari ekstrak ciplukan dalam berbagai pelarut. Ciplukan diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol, n-heksan dan etil asetat. Flavonoid diidentifikasi dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 510 nm. Kadar flavonoid total diukur berdasarkan kurva kalibrasi kuersetin sebagai baku pembanding. Rendemen ekstrak ciplukan tertinggi diperoleh dari pelarut etanol (18,5%), diikuti n-heksan dan etil asetat. Absorbansi dan kadar flavonoid total tertinggi terdapat pada ekstrak etil asetat, yaitu 0,1162 dan 3.709,01 μg/g. Flavonoid dari ekstrak Ciplukan teridentifikasi paling optimal pada pelarut semipolar etil asetat dibandingkan pelarut polar etanol maupun nonpolar n-heksan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etil asetat berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan obat herbal.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call