Abstract

Sektor pariwisata pada era otonomi daerah sekarang ini hanya semata-mata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Fenomena ini sering terjadi di dalam pengembangan dan perencanaan kawasan terutama kawasan yang berada di wilayah pesisir, sehingga perlunya penelitian ini untuk mengkaji lebih dalam terhadap potensi dan masalah yang ada di Desa Singar Penjalin, sehingga pentingnya penelitian ini untuk melihat potensi dan masalah pada kondisi fisik kawasan baik secara fisik dasar maupun fisik binaan. Metodologi penelitiaan ini menggunakan pendekatan deskriptif kwalitatif. Dari hasil yang ditemukan bahwa Kawasan Desa Singgar Penjalin merupakan kawasan pintu masuk kawasan Administrasi Perkotaan Tanjung yang melintang dari luar menuju kawasan pusat pemerintahan dengan beberapa kegiatan pariwisata dan fasilitas penunjang seperti hotel, kafe dan lapangan Golf, sudah memiliki arah pengembangan sebagai kawasan pariwisata dalam peraturan daerahnya, topografi yang variatif berpotensi memberikan atraktif sebagai kawasan wisata serta jenis tanah yang cocok sebagai fungsi pertanian. Ketidak jelasan pola pengembangan kawasan terlihat banyaknya alis fungsi lahan yang besar, susahnya mengidentifikasi kawasan akibat dari kurang kuatnya penanda kawasan dan citra sebagai ciri khas kawasan, pemanfaatan dan pembangunan fisik di area sempadan pantai yang merupakan kawasan lindung, serta akses yang masih kurang baik menuju kawasan wisata sepanjang pantai di Desa Sigar Penjalin.Abstract: The tourism sector in the current era of regional autonomy is only to increase Regional Original Income. This phenomenon often occurs in regional development and planning, especially areas located in coastal areas, so the need for this research is to examine more deeply the potential and problems that exist in Singar Penjalin Village, so the importance of this research is to see the potential and problems in the physical condition of the area. both basic physical and built physical. This research methodology uses a qualitative descriptive approach. From the results, it was found that the Singgar Penjalin Village Area is the entrance area of the Tanjung Urban Administration area that crosses from the outside to the central government area with several tourism activities and supporting facilities such as hotels, cafes and golf courses, already has a development direction asa tourism area in its regional regulations. , the varied topography has the potential to provide attractiveness as a tourist area as well as suitable soil types as agricultural functions. The unclear pattern of regional development can be seen from the large number of eyebrows of land functions, the difficulty of identifying areas as a result of the lack of strong regional markers and images as regional characteristics, physical use and development in the coastal border area which is a protected area, and poor access to the area. along the coast in Sigar Penjalin Village.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call