Abstract

Obesitas merupakan epidemik global untuk penyakit tidak menular yang ditandai dengan body mass index lebih dari 30 kg/m2. Data epidemiologis menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung capsaicin yang merupakan senyawa aktif utama yang terkandung pada cabai dan menyebabkan rasa pedas berkaitan dengan penurunan prevalensi obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi cabai terhadap profil lipid tikus yang diberi pakan tinggi lemak dan potensinya sebagai anti obesitas. Penelitian dilakukan pada 24 ekor tikus Sprague Dawley jantan yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal (N) yang diberi pakan standar dan kelompok yang diberi pakan tinggi lemak (PTL) yang dibagi menjadi PTL yang diberikan obat simvastatin (PTLO), ekstrak alkohol 70% cabai merah (PTLM), cabai hijau (PTLH), dan cabai rawit (PTLR) dengan dosis 0,5 g/kg BB. Setiap 14 hari perlakuan, berat badan tikus ditimbang dan diambil darahnya secara retro orbitalis untuk didapatkan serumnya. Serum diuji kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan HDL menggunakan spektrofotometer klinikal. Hasil yang didapat menunjukkan terdapat penurunan berat badan, kadar LDL, peningkatan kadar HDL (p<0.05), penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida (p>0.05). Hal ini menunjukkan ekstrak cabai memiliki potensi sebagai antiobesitas dengan parameter pengukuran profil lipid dan berat badan namun perlu penyesuai dosis dan waktu pemberian ekstrak.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call