Abstract

Tulisan ilmiah ini bertujuan untuk melihat bagaimana politik identitas Batak dan multikulturalisme pada film Ngeri-Ngeri Sedap. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan studi kasus didalam film Ngeri-Ngeri Sedap. Penelitian ini mengeksplorasi politik identitas dan multikulturalisme dalam film "Ngeri-Ngeri Sedap." Konflik utama dalam film ini berkaitan dengan perbedaan budaya antara suku Batak dan suku lain, terutama ketika Domu, karakter utama, ingin menikah dengan seorang wanita dari suku Sunda. Politik identitas sangat terlihat dalam upaya Pak Domu mempertahankan adat istiadat Batak, termasuk dominasi laki-laki dalam keluarga dan larangan menikah di luar suku Batak. Konflik ini mencerminkan betapa kuatnya pengaruh adat dan nilai-nilai tradisional dalam masyarakat Batak. Di sisi lain, multikulturalisme terungkap melalui interaksi Sahat, seorang Batak, dengan masyarakat Jawa di Yogyakarta, di mana ia dihormati meskipun berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Film ini menggambarkan dinamika antara mempertahankan tradisi dan adaptasi terhadap perubahan, serta menyoroti bagaimana nilai-nilai tradisional dapat berbenturan dengan realitas multikultural dalam masyarakat modern. Kesimpulannya, film ini menegaskan bahwa politik identitas dan multikulturalisme memainkan peran penting dalam membentuk narasi dan konflik antar karakter, mencerminkan kompleksitas budaya yang ada dalam masyarakat Indonesia.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.