Abstract

Pola budaya masyarakat etnik Bugis pada umumnya  adalah masyarakat dengan budaya semi demokratis dengan keharmonian, demikian kuat. Walaupun demikian, kultur patriarch, masih menjadi tradisi, dengan penempatan lelaki sebagai pemimpin rumah tangga/keluarga demikian ketat dan  perempuan cenderung diposisikan “kelas dua”,  akan tetapi  kontribusi ekonomi dan non ekonomi cukup diakui.  Tujuan riset ini adalah  menelaah kekerasan perempuan  pedagang jalanan dalam ranah publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif  rasionalistik.   Hasil penelitian menunjukan  : perempuan pedagang jalanan mengalami kekerasan dalam ranah publik  atau  dalam ranah bidang kerja. Kekerasan dalam  aspek  publik  ini,  adalah violence  yang terjadi pada perempuan yang memiliki kaitan dengan vokasi yang terdapat dalam masyarakat. Perempuan pedagang jalanan, mengalami  kekerasan  psikis, ekonomi dan seksual. Kekerasan psikis adalah kekerasan yang terkait dengan aspek mental (hardikan, bentakan  dan tipuan) yang dialami perempuan pedagang jalanan.  Kekerasan ekonomi yaitu violence yang terkait dengan  pengambilan atau peminjaman barang jual para pedagang tanpa seizin atau dibeli,  sedang kekerasan seksual adalah kekerasan yang terkait dengan perilaku  pelecehan seksual.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call