Abstract

Pneumotoraks spontan sekunder merupakan salah satu kondisi yang mengancam nyawa, berupa masuk dan terkumpulnya udara di dalam rongga pleura, dan umumnya merupakan komplikasi dari perjalanan penyakit tuberkulosis (TB) paru. Berdasarkan Global TB Report 2018, diperkirakan pada tahun 2017 di Indonesia terdapat 842.000 kasus TB baru (319 per 100.000 penduduk). Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara kasus TB paru tertinggi di dunia. Sementara berdasarkan data nasional, diperkirakan terdapat 12.000 kasus pasien TB paru yang ternotifikasi yang berasal dari 1,2% kasus baru dan 13% kasus pengobatan berulang. Angka kejadian pneumotoraks spontan sekunder yang disebabkan oleh TB paru adalah yang terbesar dengan proporsi 46,15% dari seluruh kasus pneumotoraks spontan sekunder. Tata laksana pada kasus pneumotoraks spontan sekunder akibat TB paru adalah dengan pembedahan (torakotomi), dan prosedur nonpembedahan (oksigen, water sealed drain/WSD), serta pengobatan dengan obat antituberkulosis.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call