Abstract

Petani dalam usahatani mengalokasikan sebagian hasil produksinya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Akan tetapi, saat ini banyak petani diduga tidak lagi menyimpan sebagian hasil produksi guna memenuhi kebutuhan, sebaliknya petani menjual semua hasil produksinya sehingga mempengaruhi penawaran ke konsumen. Oleh karena itu, berubahnya kebiasaan petani tersebut, dapat mempengaruhi corak usahatani yang dilakukan petani. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui marketable surplus padi, mengetahui tingkat komersialisasi pada petani padi, mengidentifikasi penyebab perubahan perilaku petani padi, serta menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap marketable surplus padi di Kabupaten Kebumen. Metode dasar yang dipergunakan di penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan survey di Kecamatan Ambal, Kecamatan Buluspesantren, dan Kecamatan Kebumen dengan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut merupakan tiga urutan kecamatan dengan produksi padi terbanyak di Kabupaten Kebumen. Penentuan daerah dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode penentuan sampel dilakukan menggunakan proportional random sampling. Penelitian ini menggunakan 80 orang petani padi sebagai responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis marketable surplus, deskriptif, dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata marketable surplus padi di Kabupaten Kebumen pada Tahun 2021 sebesar 4.142,75 Kg/UT atau 70,19% dan termasuk corak usahatani komersial (dijual). Penyebab perubahan perilaku petani dikarenakan adanya pengaruh dari revolusi hijau dan ditandai dengan tenaga kerja luar keluarga lebih banyak digunakan, sehingga sudah mengarah ke petani komersial. Faktor pendapatan total, luas lahan, dan status kepemilikan lahan berpengaruh positif terhadap marketable surplus padi di Kabupaten Kebumen pada tingkat signifikansi 99% dan 95%.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call