Abstract

Fakta menunjukkan peningkatan permintaan gula tidak sejalan dengan menurunnya produksi tebu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakter morfologi, keanekaragaman genetik, pertumbuhan dan hasil tebu. Penelitian ini dilakukan pada PG Lestari Penelitian Tebu dan Pengembangan Perkebunan (P3T) PT Perkebunan NusantaraaX (PTPNaX) Desa Waru Jayeng Kecamatan Tanjung Anom Kabupaten Nganjuk pada bulan Desember 2022 – Agustus 2023. Bahan uji klon SB01 UMG NX 22, SB03 UMG NX 22, SB04 UMG NX 22, SB11 UMG NX 22, SB12 UMG NX 22, SB19 UMG NX 22, dan SB20 UMG NX 22, varietas BL dan varietas PS881. Variabel pengamatan terdiri dari variabel kualitatif (batang, daun dan tunas) dan variabel kuantitatif (tinggi batang, diameter batang, jumlah batang, jumlah daun, dan brix). Analisis data menggunakan deskriptif analitik, ANOVA, uji DMRT, uji korelasi, keragaman genetik, dan heritabilitas. Klon SB12 UMG NX 22 mempunyai pertumbuhan terbaik pada tinggi batang yaitu 351,11 cm (38 MSK), 353,89 cm (40 MSK), 358,33 cm (42 MSK), 364,44 cm (44 MSK); jumlah batang 9 batang (38, 40, 42, dan 44 MSK). Klon SB01 UMG NX 22 mempunyai nilai brix terbaik yaitu 20,67% (40 MSK), 22,30% (42 MSK), dan 24,24% (44 MSK). Terdapat korelasi antara variabel pertumbuhan dan hasil. Terdapat keragaman genetik yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tebu diantaranya tingginya H2 (tinggi batang, diameter batang, jumlah batang, jumlah daun, dan brix). KKG sedang (tinggi batang, jumlah batang, dan brix). KKG rendah (diameter batang dan jumlah daun). KKF tinggi (diameter batang). KKF rendah (tinggi batang, jumlah batang, jumlah daun, dan brix).

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call