Abstract
This study aims to examine the perceptions of the people in the city of Padang on the plan to redenominate the rupiah currency and see how the redenomination's impact the economy. The data used are primary by distributing questionnaires to the community according to sub-districts in Padang City, where the data are grouped based on the highest level of education attained. The data analysis method in this research is qualitative by using descriptive analysis of the frequency and descriptive analysis of cross-tabulations (crosstabulation). From the results of this study, it was found that some people did not agree with the redenomination policy because they did not understand this policy. From the results of the crosstabulation descriptive analysis, it can be seen that there is a relationship between the level of education and the perception of the impact of redenomination on the exchange rate and consumption patterns. Meanwhile, there is no relationship between education level and knowledge of redenomination, opinion on redenomination policy, and perceptions about the impact of redenomination on inflation and savings.
 Keywords: Community perspective, Redenomination, Sanering, Inflation, Exchange rate
Highlights
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat di Kota Padang terhadap rencana kebijakan redenominasi mata uang rupiah dan melihat bagaimana dampak dari redenominasi tersebut terhadap perekonomian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 42 orang (42%) responden tahu tentang rencana redenominasi mata uang rupiah, sedangkan sebanyak 58 orang (58%) responden lainnya tidak tahu dengan rencana redenominasi, seperti pada table berikut : Tabel 1
Dari 100 responden, hanya sebanyak 42 orang (42%) yang tahu tentang redenominasi, sedangkan sisanya 58 orang (58%) tidak tahu
Summary
Hasil analisis deskriptif frekuensi Pengetahuan responden tentang rencana redenominasi mata uang rupiah dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu tahu dan tidak tahu. Dapat disimpulkan bahwa dari 100 orang responden yang diteliti, lebih banyak responden yang tidak tahu daripada yang tahu tentang rencana kebijakan tersebut. Berdasarkan di bawah dapat dilihat bahwa dari 100 orang responden yang diteliti, hanya sebanyak 47 orang (47%) responden yang setuju jika redenominasi dilaksanakan. Sedangkan sisanya sebanyak 53 orang (53%) responden tidak setuju, karena kebijakan redenominasi hanya akan membuat nilai tukar kita semakin rendah nantinya jika pemerintah tidak dapat mengendalikan inflasi pasca redenominasi. Hal ini terjadi karena masyarakat banyak yang tidak paham dan tidak mengetahui apa itu redenominasi. Jika dilihat berbagai tingkat pendidikan yang banyak tahu atau paham tentang rencana redenominasi adalah responden dengan latar belakang pendidikan Diploma dan Sarjana.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
More From: e-Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.