Abstract

Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa 21 dari 34 propinsi di Indonesia, penduduknya mengalami masalah gigi dan mulut di atas rerata. Secara nasional, anak usia 5 (lima) tahun memiliki rerata 8 (delapan) gigi rusak. Penduduk usia 65 tahun keatas memiliki 16-17 gigi yang rusak atau bahkan sudah dicabut karena rusak. Di lain sisi, dokter gigi mengeluh praktiknya sepi dari pasien, sangat kontras dengan tingginya angka kerusakan gigi di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi dokter gigi terhadap kinerjanya serta tantangan yang dihadapi di lapangan. Penelitian deskriptif, mixed method dengan potong lintang. Pengambilan sampel secara convenience sampling dengan jumlah subyek studi 409 dokter gigi. Pengambilan data dilakukan Juni 2019. Diurutkan dari besarnya masalah maka dapat diidentifikasi beberapa variabel yang dikeluhkan oleh responden dokter gigi, yaitu: Terkait faktor predisposing dampak pendidikan di FKG: (1) Kurangnya kemahiran menangani pasien balita dengan tantangannya, dirasakan oleh 51%, (2) Kurangnya kemahiran marketing/pemasaran layanan klinik, 50%, (3) Kurangnya kemahiran menangani pasien usia lanjut, 43% (4) Kurangnya kemahiran memotivasi pasien, 26%, (5) Perasaan yang mendominasi responden saat ini mengenai praktik; Perlu inovasi 53%. Terkait faktor enabling : (1) Kurang mahir mengelola klinik 40,3%, (2) Asisten kurang andal, 29%. Terkait faktor reinforcing: (1) Kurangnya Dukungan dinas kesehatan atau pemerintah, 23%, (2) Kurangnya dukungan organisasi profesi, 16%. Hasil penelitian dapat memberi masukan tentang kurikulum di Fakultas Kedokteran Gigi sehingga mata ajaran yang diberikan dapat mempersiapkan lulusan memasuki dunia kerja dan segala tantangannya.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.