Abstract

Kolom adalah elemen terpenting dalam sebuah struktur. Berdasarkan peraturan beton Indonesia SNI 2847-2013 disebutkan bahwa kolom merupakan elemen yang menerima beban aksial minimal 0,1 Pu serta beban lentur. Kerusakan pada kolom dapat terjadi akibat adanya beban berlebih yang diterima, desain pendetailan yang buruk, pelaksanaan konstruksi yang buruk, dan lainnya. Namun, yang paling sering terjadi adalah kerusakan pasca gempa. Perkuatan yang paling mudah dilakukan adalah metode pelapisan beton. Tulangan pada perkuatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bambu. Metode pengujian dilakukan dengan metode Quasi Static Loading Test dengan beban lateral sesuai dengan kontrol perpindahan dan juga beban aksial konstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkuatan pelapisan beton dari dimensi awal 15x15x90 cm menjadi 21x21x90 cm menunjukkan peningkatan kapasitas lateral, keuletan, kekakuan, dan disipasi energi. Selain itu terlihat bahwa perkuatan pada kolom rusak dan kolom tidak rusak kurang signifikan, yang berarti perkuatan dapat mengembalikan kapasitas awal benda uji eksisting hingga melebihi 100%.

Highlights

  • Semua struktur khususnya beton akan mengalami beberapa kegagalan/kehancuran dalam menerima beban ketika melebihi dari kapasitas yang direncanakan diawal

  • The results showed that the reinforcement by concrete jacketing from the initial dimensions of 15x15x90 cm to 21x21x90 cm showed the increase of lateral capacity, ductility, stiffness, and energy dissipation

  • Perlu dilakukan peninjauan terkait pengaruh rasio beban axial yang lebih bervariatif terhadap kapasitas lateral kolom, peninjauan surface treatment antara beton lama dan beton baru, juga penambahan parameter – parameter nonlinear dalam analisa simulasi numerik dengan metode Finite Element pada perangkat lunak

Read more

Summary

Hadi Surya Wibawanto Sunarwadi

Program Studi Teknik Sipil S1; Institut Teknologi Nasional Malang; Jalan Bendungan Sigura – gura, Kota Malang, Indonesia. Kolom adalah elemen terpenting dalam sebuah struktur. Berdasarkan peraturan beton Indonesia SNI 2847-2013 disebutkan bahwa kolom merupakan elemen yang menerima beban aksial minimal 0,1 Pu serta beban lentur. Kerusakan pada kolom dapat terjadi akibat adanya beban berlebih yang diterima, desain pendetailan yang buruk, pelaksanaan konstruksi yang buruk, dan lainnya. Yang paling sering terjadi adalah kerusakan pasca gempa. Perkuatan yang paling mudah dilakukan adalah metode pelapisan beton. Tulangan pada perkuatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bambu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkuatan pelapisan beton dari dimensi awal 15x15x90 cm menjadi 21x21x90 cm menunjukkan peningkatan kapasitas lateral, keuletan, kekakuan, dan disipasi energi. Selain itu terlihat bahwa perkuatan pada kolom rusak dan kolom tidak rusak kurang signifikan, yang berarti perkuatan dapat mengembalikan kapasitas awal benda uji eksisting hingga melebihi 100%. Kata kunci: Concrete Jacketing, Kerusakan Kolom, Performa Struktur, Perkuatan

BENTANG JurnalTeoritis dan TerapanBidangRekayasaSipil
Tulangan Transversal
Simulasi Numerik
Peningkatan Daktilitas
Spesimen δy δr Daktilitas
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call