Abstract

Desa Dendun merupakan bagian dari Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Desa Dendun memiliki permasalahan mengenai ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dari sinilah dimulailah tradisi membawa air yang dilakukan oleh para wanita desa Dendun. Penelitian ini dilakukan peneliti untuk melihat bagaimana tradisi perempuan pembawa air di desa Dendun tetap lestari hingga saat ini. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan konsep konstruksi sosial dan tradisi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Informan penelitian ini adalah masyarakat Desa Dendun, baik ayah maupun anak laki-laki, serta ibu dan anak perempuan. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Analisis data digunakan dengan model metodologi penelitian kualitatif Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Tradisi mengangkut air yang dilakukan oleh perempuan di Desa Dendun hingga saat ini tidak lepas dari peran masyarakat khususnya keluarga dan lingkungan sosialnya. Anak perempuan dan laki-laki telah diajarkan untuk mengangkut air sejak usia dini, tetapi ketika mereka tumbuh dewasa kegiatan transportasi air hanya menjadi bagian dari kehidupan perempuan di desa Dendun. Selain itu, ada nilai-nilai yang dibangun di masyarakat bahwa membawa air bermanfaat bagi ibu hamil, mengangkut air sebagai kebutuhan, mengangkut air sebagai bentuk kasih sayang

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call