Abstract

Tahap pemotongan (sectioning) menggunakan mikrotom merupakan tahap pembuatan jaringan yang perlu diperhatikan ukuran ketebalannya. Ukuran ketebalan mikrotom yang dapat digunakan yaitu 3-5 μm. Hewan mencit memiliki banyak keunggulan, sedangkan organ ginjal mencit (Mus musculus) merupakan salah satu organ yang sering digunakan dalam penelitian. pewarnaan jaringan yang sering digunakan secara rutin adalah pewarna yang dapat memulas inti dan sitoplasma serta jaringan penyambungnya yaitu pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil pewarnaan HE pada histologi ginjal mencit berdasarkan ketebalan mikrotom 3 μm, 6 μm dan 9 μm. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Eksperimental dengan desain penelitian true experimental post test only control group design. Inti sel tampak berwarna biru keunguan pada kelompok pemotongan mikrotom 3 μm dengan rata-rata nilai 2,97. Sitoplasma tampak jelas dan berwarna merah muda pada kelompok pemotongan mikrotom 3 μm dengan rata-rata nilai 3. Keseragaman warna pada kelompok pemotongan mikrotom 3 μm dengan intensitas warna yang merata pada seluruh lapang pandang dengan rata-rata nilai 3. Hasil uji Kruskal Wallis dan Man Whitney pada ketebalan pemotongan mikrotom 3 μm, 6 μm dan 9 μm menunjukkan adanya perbedaan hasil kualitas pewarnaan sediaan preparat ginjal mencit dengan signifikan p= 0.000. Kesimpulan penelitian ini yaitu pemotongan menggunakan organ ginjal mencit dapat menggunakan ketebalan 3 μm.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call