Abstract

Tujuan penelitian adalah:1) Menghitung perbandingan nilai tambah antara gula aren dan gula semut, 2) Mengidentifikasi peluang pasar dari gula aren dan gula semut. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bone Bolango yang terfokus pada wilayah pengembangan usaha pengolahan aren di Kecamatan Bulango Utara dan Bulango Ulu. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan mulai bulan Mei – Juli 2022. . Metode penelitian menggunakan metode survey dimana wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data primer yang berasal dari pengrajin gula aren dan gula semut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling yaitu sampel penelitian adalah kelompok tani Aren yang mengolah nira menjadi gula aren di Kecamatan Bulango Ulu khususnya Desa Mongiilo 25 orang dan 2 orang pengrajin gula semut di Kecamatan Bulango Utara, sehingga diperoleh 27 orang responden. Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, margin pemasaran dan analisis nilai tambah Hayami.. Hasil penelitian menunjukkan dalam setiap kilogram gula semut menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 7.978,91 atau 90,3% dari nilai produk. Hal ini menunjukkan nilai tambah nira aren menjadi gula semut lebih tinggi dibandingkan dengan gula aren dimana nilai tambah dalam setiap 1 kg produk gula aren adalah Rp 1.566,26 atau 64,63% dari nilai produk.. Namun berdasarkan dari rasio nilai tambah dari keduanya yang lebih besar dari 40 persen, menunjukkan nilai tambah gula aren maupun gula semut cukup tinggi. Peluang pasar dari gula semut lebih menjanjikan dibanding gula aren sebab harga jualnya lebih tinggi dari gula aren dimana harga gula semut sebesar Rp 35.000/kg dan gula aren sebesar Rp 15.000/kg.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call