Abstract
<br /><table class="data" width="100%"><tbody><tr valign="top"><td class="value">Angklung adalah kebudayaan khas Indonesia yang telah diakui UNESCO sejak tahun 2010. Salah satu bentuk pelestarian terhadap kebudayaan angklung, pemerintah kota Bandung menjadikan Saung Angklung Udjo sebagai tempat untuk melestarikan angklung. Seiring perkembangan teknologi, <em>game </em>angklung untuk <em>smartphone </em>sudah banyak dikembangkan. Pada suatu <em>game,</em> aspek <em>usability </em>merupakan salah satu aspek penting penghubung antara <em>user </em>dengan <em>game. </em>Berdasarkan evaluasi <em>usability </em>yang dilakukan menggunakan metode <em>Quality in Use Integrated Measurement </em>(QUIM) kepada beberapa aplikasi dan <em>game</em> angklung diperoleh rata- rata pengujian untuk semua faktor belum memenuhi aspek <em>usability </em>yang mengakibatkan pengguna mengalami kendala dalam menggunakan aplikasi <em>game </em>angklung. Oleh sebab itu perlu dilakukan perancangan <em>user interface </em>terhadap aplikasi <em>game</em> angklung supaya dapat digunakan dalam bermain angklung. Metode yang digunakan untuk perancangan <em>user interface </em>aplikasi <em>game </em>angklung adalah metode <em>user centered design </em>yang berfokus pada <em>characteristics, task, environments </em>dari pengguna. Berdasarkan hasil evaluasi dengan menggunakan QUIM aplikasi <em>game</em> Belajar Bermain Angklung dapat memenuhi kebutuhan dan kemampuan pengguna, hal ini terlihat dari nilai <em>usability</em> terendah sebesar 86% yang artinya sudah memenuhi aspek <em>usability</em></td></tr></tbody></table>
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.