Abstract
Penggunaan ankle kaki palsu bawah lutut sebagai alat bantu pengganti organ tubuh yang hilang telah banyak digunakan di seluruh dunia. Ankle kaki palsu bawah lutut digunakan untuk kalangan difabel, baik karena cacat sejak lahir atau amputasi karena penyakit. Ankle kaki palsu bawah lutut jenis solid ankle belum mampu digunakan untuk menunjang gerakan salat seacara normal. Penggunaan aluminium A356 pada produksi ankle kaki palsu bawah lutut memiliki hasil yang sangat baik dan mempunyai keunggulan mudah ditemukan dipasar Indonesia. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk mendapatkan rancangan, prototipe, dan hasil uji prototipe ankle kaki palsu bawah lutut yang dapat digunakan untuk salat secara normal tanpa harus dilepaskan. Perancangan ankle kaki palsu bawah lutut dilakukan dengan menggunakan software CAD dan CAE untuk mengetahui kekuatan dan perubahan bentuk pada desain. Hasil rancangan dibuat prototipe menggunakan material aluminum A356. Ankle kaki palsu bawah lutut harus mampu menunjang gerakan salat dengan jangkauan dorsofleksi 20º dan plantarfleksi 50º. Keamanan ankle kaki palsu bawah lutut diperoleh dengan mengetahui nilai deformasi (total deformation), tegangan (stress), dan regangan (strain) dengan pembebanan 120 kg. Desain ankle kaki palsu bawah lutut memiliki kekuatan dan keamanan yang baik dengan nilai deformasi 88.775 mm, tegangan 44.261 Mpa, dan nilai regangan 0.00026. Pengujian prototipe memiliki hasil yang baik dengan mampu malalui proses pengujian yang dilakukan sebanyak 20.000 siklus dan terbagi dalam 2 tahap pengujian. Kata Kunci: Ankle kaki palsu, salat, aluminium A356, dorsofleksi, plantarfleksi.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.