Abstract

<em>Local wisdom about traditional food contained in the archipelago, especially the Javanese script is a legacy of high-value ancestors because by inheriting the tradition of food, can strengthen the identity and identity of the Indonesian nation universally.This research uses qualitative method with phenomenology approach. Data collection is done on observation (participant observation), in depth interview (in depth interview) and documentation. Data analysis is data reduction, display data and conclusion drawing / verification. Test the credibility of the data with triangulation and member check. The potential of srabi as a typical food in Ngampin Ambarawa Village is as a source of family income. The traders srabi get additional income by selling the srabi. Sales turnover will increase during holidays and during celebrations of the familiar traditions of Sha'ban moon better known as "Sha'banan". Efforts to preserve srabi in the village of Ngampin Ambarawa is by continuing to preserve local wisdom of local culture, eg Srabinan tradition which was held during the month of Sha'ban especially on 13, 14 and 15. The role of local government (PEMDA) continues to provide guidance to the traders of srabi traders, so that traders can continue to maintain the existence of srabi at any time. Making srabi as a special food Ngampin Ambarawa village as an effort to maintain the value of local wisdom.</em>

Highlights

  • Makanan tradisional merupakan fenomena kebudayaan yang semakin di teliti keberadaannya dan semakin ingin mengetahui tentangnya, kebudayaan dapat menentukan makanan sebagai makanan khas suatu daerah

  • Local wisdom about traditional food contained in the archipelago

  • especially the Javanese script is a legacy of high-value ancestors

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Makanan tradisional merupakan fenomena kebudayaan yang semakin di teliti keberadaannya dan semakin ingin mengetahui tentangnya, kebudayaan dapat menentukan makanan sebagai makanan khas suatu daerah. (3) Bagaimana peran PEMDA dalam upaya pelestarian makanan khas srabi Ngampin Ambarawa untuk mempertahankan nilai kearifan lokal?. Sibarani (2012) menjelaskan bahwa kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai nilai budaya lokal yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara arif atau bijaksana. Penelitian Rahmalianti, Alia, Riyadi (2016) menjelaskan bahwa Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang dihasilkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut: Masyarakat desa Tarikolot adalah salah satu desa yang mengalami masa sulit dalam hal menemukan beras sebagai sumber karbohidrat. Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui peranan serabi sebagai makanan khas untuk mepertahankan nilai kearifan lokal. Dan hasil dari penelitian ini dapat diimplikasikan sebagai bahan pertimbangan dalam mempertahankan nilai kearifan lokal

METODE PENELITIAN
HASIL PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call