Abstract
Pembentukan identitas remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya yaitu peranan pengasuhan orang tua dan otonomi emosional remaja. Penelitian ini bertujuan menganalisis peranan dari pengasuhan kontrol psikologis dan otonomi emosional terhadap pembentukan identitas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Partisipan merupakan 480 remaja di Surabaya yang berusia 12-21 yang diperoleh dengan metode quota sampling. Alat ukur Utrecht-Management of Identity Commitments Scale versi Indonesia, Psychological Control Scale-Youth Self-Report, dan Emotional Autonomy Scale digunakan untuk mengukur pembentukan identitas, pengasuhan kontrol psikologis, dan otonomi emosional. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi ganda dan regresi hierarki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan kontrol psikologis ibu dapat memprediksi eksplorasi mendalam, pengasuhan kontrol psikologis ayah dapat memprediksi peninjauan kembali komitmen, dan otonomi emosional dapat memprediksi rendahnya komitmen. Selain itu, ditemukan otonomi emosional tidak dapat berperan sebagai moderator antara pengasuhan kontrol psikologis dengan pembentukan identitas. Temuan ini mengindikasikan bahwa pengasuhan kontrol psikologis dan otonomi emosional memiliki peranan yang berbeda dalam pembentukan identitas yang sesuai dengan konteks di Indonesia.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.