Abstract

Setiap muslim sebenarnya mampu menghafal al-Qur’an yang dimulai dari surat pendek yang ada di Al-Qur’an seperti juz 30 (juz ‘Amma). Metode tabarak adalah metode yang baru cara menghafalkan Al-Qur’an dengan memanfaatkan panca indera yang dimiliki seperti pendengaran dan penglihatan. Metode ini pernah teruji sukses dalam membantu anak usia dini hingga orang dewasa agar menambah dan menguatkan hafalannya dalam waktu yang lama. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan secara umum, kegiatan program pendidikan Rumah Tahfidz “AIDA” dimulai sebelum sholat asar atau sekitar jam 14.00 WIB kemudian dilanjutkan dengan sholar berjamaah. Setelah itu membaca doa, asmaul husna dan hadits yang diulang-ulang agar anak bisa hafal. Pengulangan itu bisa dilakukan sampai 20 kali agar doa tersebut benar-benar dihafalkan anak. Setelah itu dilanjutkan dengan menulis arab dengan tingkat dasar seperti di level Iqra’. Program pembelajaran menghafalkan Al-Qur’an dengan metode tabarak berjalan dengan efektif jika ada peran dari pengawasan orang tua di rumah. Orangtua juga turut serta dalam mengambil peran untuk memonitoring dan menuntun hafalan anak. Dampaknya program pendidikan Rumah Tahfidz “AIDA” bisa berjalan secara efektif dan dapat mencapai tujuan seperti yang telah direncanakan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call