Abstract
This study aims to examine the structure of the family's role in the lifestyle of hedonism and its influence on the consumer purchasing process. Observation activities are carried out at modern markets and cafes/ restaurants in Kebumen district. This research paradigm discusses aspects of consumer behavior and marketing research regarding consumer behavior and purchasing decisions that vary and reflect the hedonic dimension. This descriptive qualitative research conducted with the purpose to understand the meaning symbolized by each family's behavior according to the family's own perspective. The results of the study show that shopping locations can cause a shift in purchasing activities in modern markets lead to hedonic behavior, but are still relatively normal. In the visit activities at cafe/ restaurant show hedonic behavior because it provides an illustration that eating outside the home as a place of discussion is considered interesting, not up to date, luxurious and worth displaying on its social media accounts. This research shows a number of the propositions that apply in the field. This research still needs to be improved, especially in the discussion of objects and research locations, including the selection of entertainment/ tourism places, as well as family strata in influencing hedonic buying behavior.
 
 Keywords: buying behavior, hedonic lifestyle, family role, modern market, cafe/ restaurant
Highlights
PENDAHULUAN Penelitian peran keluarga dalam keputusan membeli, telah menjadi aspek penting yang perlu diketahui pemasar terutama mengenai keterlibatannya dalam pembelian
This study aims to examine the structure of the family's role in the lifestyle of hedonism and its influence on the consumer purchasing process
"Feminine Role Perception and Family Purchasing Decisions," Journal of Marketing Research, 12 (August 1975), 325-332
Summary
Perubahan perilaku mengakibatkan seseorang dapat merancang dan melaksanakan atau intervensi program yang menghasilkan perubahan perilaku yang diinginkan, dan ini dikatakan sebagai "intervensionis" (Glanz, Lewis, & Rimmers, 1990, hal. 17). Modelnya menunjukkan fungsi manusia bisa dijelaskan karena adanya perilaku interaksi, pribadi dan lingkungan, yang dikenal dengan reciprocal determinism. Faktor lingkungan ini meliputi; naluri, pengendalian, sifat, dan kekuatan motivasi individu lainnya. (2007), yang menunjukkan perilaku akan tergantung pada niat seseorang untuk melakukan perilaku, niat akan ditentukan oleh sikap individu dan norma subjektifnya. Teori perilaku ini dibahas diantaranya oleh; Prochaska, Johnson, dan Lee (1998), yang mengusulkan tahap perubahan dalam proses, yaitu prekontemplasi, kontemplasi, persiapan, aksi, dan terminasi. Menunjukkan perubahan persepsi tentang kelompok atau benda dan menciptakan situasi yang dapat menumbuhkan sikap perubahan. Kedua yaitu karena adanya perbedaan dan pengaruh individu (meliputi; motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi). Adanya proses psikologis (meliputi; pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku). Konsumen cenderung akan lebih terkonsentrasi pada bagaimana mengadopsi nilai, sikap, perasaan, dan gaya hidup yang. Pelaku shopping addiction cenderung tidak akan mampu mengendalikan keinginannya atau mengontrol dirinya dalam berbelanja, dan cenderung akan melakukan upaya berulang dan terus menerus agar keinginannya dapat terpenuhi, dan tidak mampu untuk mengontrol diri (Moeljosoedjono, 2008). Kotler (2001) juga menyatakan bahwa gaya hidup merupakan pola interaksi seseorang yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat seseorang
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
More From: Fokus Bisnis : Media Pengkajian Manajemen dan Akuntansi
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.