Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah sikap nasionalisme peserta didik yang rendah terutama banyak peserta didik yang belum mampu menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah diantaranya perihal berpakaian seragam. Peserta didik tidak mengenakan kelengkapan seragam, tidak disiplin saat mengikuti upacara bendera hari senin, peserta didik melaksanakan kegiatan upacara tersebut tidak secara khidmat masih saja berbicara dengan teman sebelah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui peran guru sejarah dalam membentuk sikap nasionalisme siswa di SMAN 8 Padang, (2) kendala yang dihadapi oleh guru sejarah dalam membentuk sikap nasionalisme peserta didik SMAN 8 Padang. Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di SMAN 8 Padang. Sumber data penelitian adalah guru sejarah dan siswa kelas XI IPS SMAN 8 Padang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman terdiri dari 4 langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa peran guru sejarah dalam membentuk sikap nasionalisme peserta didik: 1) peran guru sebagai inspirator dengan memberikan pandangan kepada peserta didik melalui pembelajaran sejarah seperti menanamkan nilai-nilai dari materi perang dunia dalam perjanjian versailles jika mengalami kegagalan jangan terpuruk harus bangkit. 2) peran guru sebagai motivator dengan cara bercerita tentang kepimpinan tokoh-tokoh sejarah seperti soekarno untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada peserta didik. 3) peran guru sebagai informan dalam membentuk sikap nasionalisme peserta didik dengan cara memberikan informasi bersikap persatuan dan kestuan. 4) peran guru sebagai pembimbing dengan cara memberi tugas peserta didik ketempat sejarah seperti museum. 5) peran guru sebagai fasilitator dengan memajang gambar-gambar tokoh pahlawan. 6) peran guru sebagai demonstrator dengan cara, menayangkan film pahlawan dan menyanyikan lagu kebangsaan. 7) peran guru sebagai mediator dengan memberikan keterangan kekinian untuk membantu peserta didik tidak gagap menghadapi masalah tanpa meninggalkan kebudayaan lokal. 8) peran guru sebagai evaluator, membentuk sikap nasionalisme peserta didik dengan ribut ketika upacara diberi sanksi dan dimasukkan ke dalam buku penilaian.
Paper version not known (Free)
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have