Abstract

Mengatasi stunting pada anak-anak telah diupayakan oleh pemerintah, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah desa. Pemerintah Sulawesi Tenggara (Sultra) menangani stunting dengan berbagai pertemuan para pejabat di hotel, pemberian bantuan tunai dari Dana Desa berupa makanan siap saji seperti biskuit, susu, dan sebagainya, namun relatif belum bermakna dalam upaya penurunan angka stunting. Hal itu disebabkan oleh rendahnya kemampuan para kader mengenai apa itu stunting/ tubuh pendek/ kurang gizi, baik kalangan pemerintah maupun masyarakat sasaran. Tujuan artikel ini adalah menawarkan cara lain penurunan angka stunting dengan mengajak ibu-ibu peserta posyandu anak di Kelurahan Lalodati dengan mengkonsumsi daun kelor yang dimasukkan dalam bubur menado. Adapun metode pelaksanaan, semua ibu-ibu yang hadir di posyandu diberikan pretest dan postest mengenai stunting dan tanggung jawab orang tua dalam penurunan angka stunting. Penyuluhan berlangsung baik, lancar, dan mendapat respon positif. Melalui penyuluhan, terjadi transfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan baru bagi peserta yang berbeda dibandingkan dengan setelah diberikan postest. Diharapkan pemerintah Kota Kendari dapat meningkatkan kemampuan petugas penurunan stunting di tingkat kelurahan. Selain itu, penyuluhan ini dapat ditindaklanjuti dengan jenis pengabdian masyarakat lain, seperti: pelatihan mengelola dan memanen daun kelor dan inovasi bahan-bahan pangan lokal yang selama ini dianggap tidak bergengsi dan tergantikan oleh produk pangan dari pabrik.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call