Abstract

Kehidupan perkotaan yang serba cepat menghasilkan sampah yang luar biasa banyak, karena kita terbiasa untuk membeli, pakai dan buang ketika masa pakainya sudah habis Dengan pola konsumsi seperti ini, Indonesia saat ini sudah menjadi negara penghasil sampah plastic kedua terbesar di dunia. Mahasiswa desain produk sebagai generasi millenials penerus masa depan Indonesia perlu disadarkan akan masalah ini. Dengan pendekatan desain produk, mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) diajak untuk mengolah sampah plastik yang ada di lingkungan UPH menjadi produk fungsional. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, salah satu limbah plastik yang menumpuk adalah gelas plastik diperkirakan ada sekitar 6.000 gelas plastik yang dipakai per bulannya. Gelas minuman adalah jenis plastic polypropelene dan polyethylene. Keduanya adalah termoplastik jenis plastik yang dapat dibentuk berulang – ulang dengan dipanaskan. Pengolahan sampah mulai dari pengumpulan, penyortiran, pencucian, baru limbah mulai didaur ulang dengan berbagai macam teknik eksplorasi mulai dari perlakuan tidak dipanaskan hingga dipanaskan pada suhu 1200C - 1600C dengan mesin hot press. Tujuannya agar material dapat kembali menjadi material yang memiliki kualitas estetis dan struktur yang baik. Setelah limbah berhasil diolah menjadi produk yang fungsional, hasilnya disosialisasikan kepada mahasiswi jurusan lain dengan mengadakan workshop, dimana setiap peserta harus membawa bahan sampah plastiknya sendiri. Hasil dari PKM ini adalah pengurangan sampah gelas minuman yang ada di lingkungan UPH sebesar 1% dan peningkatkan kesadaran generasi millennials akan sampah plastik yang ada di UPH dan merubah persepsi mereka bahwa sampah gelas minuman bukanlah sampah yang harus dibuang, tapi material yang siap untuk diolah kembali menjadi produk pakai. 

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call