Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil dalam pembelajaran menulis narasi bahasa Jepang melalui model pembelajaran kolaboratif pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan UHAMKA Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah metode yang dikembangkan oleh Elliot yang terdiri dari tujuh tahap, (a) identifikasi gagasan, (b) temuan dan analisis fakta di lapangan, (c) perencanaan umum, (d) pelaksanaan, (e) observasi, (f) evaluasi, dan (g) refleksi serta perbaikan. Model pembelajaran kolaboratif yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan beberapa metode dan teknik, di antaranya adalah ‘STAD’, ‘Jigsaw’, ‘Making the Match’ and ‘Cooperative Review’ dalam siklus pertama; ‘Numbered Heads Together’ and ‘Think-Pair-Share’ dalam siklus kedua; ‘Product Team’ dalam siklus ketiga. Penelitian ini menghasilkan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif didapat melalui observasi, catatan lapangan oleh peneliti/kolaborator, dan foto sebagai dokumentasi. Sementara itu, untuk data kuantitatif didapat melalui tes (pre-tes, evaluasi pada diskusi kelompok pada siklus 1, siklus 2, dan siklus 3). Dalam penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata kemampuan mahasiswa dalam menulis narasi bahasa Jepang pada siklus pertama hanya 59.3, meningkat menjadi 69.1 pada siklus kedua, dan 74.6 pada siklus ketiga. Berdasarkan hasil temuan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi mahasiswa dalam menulis narasi bahasa Jepang.Kata kunci: kemampuan menulis, narasi bahasa Jepang, model pembelajaran kolaboratif.AbstractThis study aims to determine the process and the result of teaching narrative writing Japanese through collaborative learning model at Faculty of Teacher Training and Education UHAMKA Jakarta. The research methodology used is an action research developed by Elliot which consists of seven procedures, (a) identify the initial idea, (b) seek and analyze the facts, (c) the general planning, (d) implementation, (e) observed, (f) evaluation, and (g) revise. Collaborative learning model used in this study involves several methods and techniques , those are ‘STAD’, ‘Jigsaw’, ‘Making the Match’ and ‘Cooperative Review’ in the first cycle; ‘Numbered Heads Together’ and ‘Think-Pair-Share’ on the second cycle; and ‘Product Team’ on the third cycle. This study used qualitative and quantitative approaches through collaborative learning model. The qualitative datas were gathered by observation, field note of the researcher/collaborator, and photos as documentation. Meanwhile, for data quantitatively is gathered by test (the pre-test , the evaluation of group discussions cycle 1, cycle 2, and cycle 3). The research found that the average student ability in writing Japanese narrative in the first cycle only 59.3, it increased to 69.1 in the second cycle, and 74.6 in the third cycle. Based on the findings, it can be concluded that the collaborative learning model can improve the quality of learning and student achievement in writing Japanese narrative .Keywords: writing ability, Japanese narrative, collaborative learning model

Highlights

  • Kemampuan menulis narasi merupakan salah satu target kurikulum dalam bahasa Jepang bagi mahasiswa UHAMKA

  • This study aims to determine the process and the result of teaching narrative writing Japanese through collaborative learning model at Faculty of Teacher Training and Education UHAMKA Jakarta

  • Can Save Us: A Defense of Narrative Writing

Read more

Summary

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini membahas temuan hasil penelitian secara keseluruhan dengan menjelaskan keberhasilan intervensi yang dilakukan pada setiap siklus. Diagram Batang mengenai Hasil Observasi Kegiatan Mahasiswa dalam Diskusi Kelompok pada Pertemuan Pertama Siklus Pertama. Hasil pengamatan kegiatan mahasiswa pada siklus l pertemuan kedua dapat dilihat dari hasil analisis sebagai berikut: sangat baik sebanyak enambelas butir observasi atau 53,33%. Hasil pengamatan kegiatan mahasiswa pada siklus I pertemuan kedua dapat dilihat dari hasil analisis sebagai berikut: Gambar 4. Adapun hasil observasi kegiatan mahasiswa dalam diskusi kelompok pada pertemuan ini datanya divisualisasikan melalui diagram batang pada gambar berikut: Gambar 5. Diagram Batang Hasil Observasi Kegiatan Mahasiswa dalam Diskusi Kelompok pada Pertemuan Kedua Siklus Pertama. Hasil pengamatan kegiatan mahasiswa pada siklus l pertemuan ketiga dapat dilihat dari hasil analisis sebagai berikut: dari tiga puluh butir observasi, terdapat delapan belas butir observasi atau 60% dinilai dengan kriteria sangat baik. Hasil observasi mengenai kegiatan mahasiswa dalam diskusi kelompok dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 7. Tampilan data mengenai kemampuan mahasiswa secara berkelompok dapat dilihat pada gambar berikut ini

Siklus Kedua
Differentiating Learning Activities
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.